Foto: Larry Ellison (REUTERS/STEPHEN LAM)
Washington, D.C. — Setelah proses panjang negosiasi, mayoritas saham TikTok akhirnya berpindah dari ByteDance, perusahaan asal Tiongkok, ke entitas berbasis Amerika Serikat. Kendali atas algoritma TikTok, yang selama ini disebut sebagai “rahasia dapur” keberhasilan platform tersebut, kini berada di bawah pengawasan perusahaan teknologi Oracle.
Oracle, yang didirikan miliarder Larry Ellison—orang terkaya kedua dunia setelah Elon Musk—telah menyiapkan pusat data (data center) untuk mengoperasikan TikTok di Amerika Serikat. Menurut CNN International, pejabat Gedung Putih memastikan bahwa pengelolaan algoritma TikTok sepenuhnya akan dilakukan di bawah kendali Oracle.
Kongres AS sejak awal menekankan bahwa kendali algoritma adalah kunci dari kesepakatan ini. Algoritma TikTok dinilai memberi perusahaan tersebut kemampuan untuk memengaruhi arus informasi dan bahkan membuka peluang penyebaran propaganda ke masyarakat Amerika.
Posisi Oracle sebagai pengendali algoritma dikonfirmasi langsung oleh pejabat senior Gedung Putih. Seluruh operasi TikTok di AS, termasuk salinan algoritmanya, akan diserahkan kepada perusahaan patungan yang berbasis di Amerika. ByteDance hanya akan memegang kurang dari 20 persen saham di perusahaan baru tersebut.
Mayoritas saham TikTok AS kini berada di tangan investor Amerika, termasuk Oracle, Silver Lake, serta investor lama ByteDance asal AS. Beberapa nama besar juga disebut bakal masuk sebagai pemegang saham baru, antara lain pendiri Dell Michael Dell serta konglomerat media Rupert Murdoch dan putranya Lachlan Murdoch.
Menurut laporan Reuters (23/9/2025), valuasi aset TikTok di AS diperkirakan mencapai miliaran dolar. Meski pemerintah AS tidak akan mengambil kursi dewan maupun menerima “golden share” dalam entitas baru itu, masih ada kemungkinan pemerintah akan mendapatkan kompensasi finansial sebagai bagian dari persetujuan.
Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyatakan pihaknya menyambut baik kemajuan negosiasi bisnis yang dinilai mematuhi hukum China serta memperhatikan kepentingan kedua belah pihak.
Kesepakatan ini juga memberi jalan keluar bagi TikTok dari ancaman pemblokiran di AS. Berdasarkan undang-undang, aplikasi yang digunakan oleh lebih dari 170 juta warga Amerika itu harus ditutup pada Januari 2025 jika ByteDance gagal melepas asetnya di AS. Mantan Presiden Donald Trump sebelumnya berulang kali menunda tenggat waktu hingga pertengahan Desember untuk memberi ruang tercapainya kesepakatan final.
Dengan kesepakatan ini, TikTok tidak hanya terselamatkan dari larangan operasi di AS, tetapi juga membuka babak baru di bawah kendali perusahaan teknologi Amerika. Di sisi lain, keberadaan Oracle sebagai pengelola algoritma sekaligus mempertegas posisi strategis Ellison dalam industri data global.[CNBC]
Tag Terpopuler
› Ekonomi dan Bisnis
› Global
› Internasional
› Tiktok
Oracle Resmi Kuasai Algoritma TikTok Setelah Penjualan Saham ke AS
Oracle Resmi Kuasai Algoritma TikTok Setelah Penjualan Saham ke AS
Redaksi
| September 24, 2025 WIB |
0 Views
Last Updated
2025-09-24T04:33:40Z