![]() |
Nurliya Fitrina Persembahkan Harapan Baru dari Nisam ke Indonesia |
Aceh Utara – Sebuah prestasi gemilang mengharumkan nama Kabupaten Aceh Utara. Nurliya Fitrina, siswi kebanggaan SMA Negeri 1 Nisam, berhasil menorehkan tinta emas dengan melaju ke babak final Olimpiade Fisika Nasional (OFNI) 2025. Ajang bergengsi ini akan dihelat di Universitas Muhammadiyah Malang pada 6–12 Oktober mendatang, menjadi panggung bagi talenta-talenta terbaik bangsa.
Nurliya, gadis kelahiran Lhokseumawe, 9 Mei 2009, adalah permata pertama dari pasangan Nasruddin dan Jumiati, yang berdomisili di Gampong Meunasah Meucat, Kecamatan Nisam. Kini, ia tengah menempuh pendidikan di bangku kelas XI SMAN 1 Nisam, siap mengharumkan daerahnya di kancah nasional.
Keberhasilan ini adalah capaian luar biasa bagi Nurliya, mengingat ini adalah kali pertama ia mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN). Namun, jejak prestasinya bukanlah hal baru. Sejak dini, Nurliya telah menunjukkan konsistensi akademis yang mengagumkan, selalu meraih peringkat pertama di Dayah Rauzatun Nur Alharuni, dan tahun lalu berhasil menduduki posisi puncak di kelas X SMAN 1 Nisam.
“Ini bukan sekadar prestasi Nurliya semata, melainkan kebanggaan seluruh keluarga besar SMAN 1 Nisam dan masyarakat Nisam. Kami menaruh harapan besar agar ia mampu mempersembahkan hasil terbaik di tingkat nasional,” tutur Juni Karwati, S.Pd., Kepala SMAN 1 Nisam, dengan penuh optimisme.
Pada kompetisi semifinal OSN yang berlangsung ketat pada 11 September 2025, sebanyak 900 siswa dari penjuru Indonesia saling beradu kemampuan di sembilan bidang sains, dari Matematika hingga Informatika. Hasil seleksi yang diumumkan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 14 September 2025, mengukuhkan 540 siswa sebagai finalis. Khusus di bidang Fisika, hanya 60 siswa terpilih yang berhak melangkah ke babak puncak, dan nama Nurliya Fitrina bersinar di antara mereka.
Nuraida, S.Pd., sang guru pembimbing, tak dapat menyembunyikan rasa bangga dan harunya. “Nurliya adalah teladan bagi siswa siswi lain, sosok yang tekun dan konsisten dalam belajar. Keuletan dan kegigihannya inilah kunci utama yang membawanya hingga ke tingkat nasional,” ungkapnya, memuji dedikasi anak didiknya.
Bagi masyarakat Nisam, keberhasilan Nurliya memiliki resonansi yang mendalam. Daerah yang pernah menjadi saksi bisu konflik di masa darurat militer Aceh ini, kini perlahan bangkit, menumbuhkan harapan baru melalui prestasi gemilang generasi mudanya.
Olimpiade Fisika Nasional (OFNI) sendiri bukan sekadar ajang uji kemampuan sains. Lebih dari itu, ia adalah wadah pengembangan diri, jembatan kolaborasi lintas daerah, serta ruang bagi generasi muda untuk merajut jejaring akademik yang kuat.
“Nurliya adalah bukti nyata bahwa dari daerah yang pernah dilanda konflik, kini lahir generasi berprestasi yang mampu bersaing di panggung nasional. Semoga ia menjadi inspirasi bagi setiap siswa untuk terus berjuang dan tak gentar bermimpi besar,” pungkas Kepala Sekolah, mengukuhkan pesan inspiratif.
Final OSN 2025 akan menjadi pertemuan para cendekiawan muda terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka tak hanya akan berkompetisi memperebutkan medali, tetapi juga belajar berbagi pengalaman, memperluas wawasan, dan mengobarkan semangat untuk membangun masa depan bangsa melalui kekuatan sains.[]