Lhokseumawe – Harbour Energy bersama mitra lokal, Katahati Institute, menyelenggarakan Leadership Training dan Aksi Bersih Pantai di Pioneer Camp Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Beasiswa Energi untuk Bangsa yang sejak 2023 telah mendukung puluhan mahasiswa asal Aceh, sekaligus menjadi wujud komitmen perusahaan dalam membangun kapasitas generasi muda dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Mengusung tema “Lead the Change, Clean the Earth”, kegiatan ini melibatkan lebih dari 60 peserta, terdiri atas 30 mahasiswa penerima beasiswa dan 30 perwakilan masyarakat. Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Lhokseumawe, Maksalmina; Letda Marinir Ribut Budiono; Pjs. Manager Corcomm & CSR PT Perta Arun Gas, Makmur Raharjo; serta Panglima Laot Kecamatan Dewantara, Naharuddin.
Dalam sesi pelatihan kepemimpinan, Community Investment Manager Harbour Energy, Andri Kristianto, menegaskan bahwa kepemimpinan bukan sekadar posisi, tetapi tindakan nyata yang lahir dari keberanian mengambil langkah sederhana dengan dampak luas bagi masyarakat dan lingkungan.
“Melalui program ini, kami ingin para penerima beasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tumbuh sebagai pemimpin muda yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. Kepemimpinan sejati lahir dari aksi nyata yang memberi manfaat bagi banyak orang,” ujarnya.
Peserta juga mendapat pemaparan dari Ramadhan, Analis Humas Pemerintah Kota Lhokseumawe, yang menekankan pentingnya memanfaatkan masa studi dan pengalaman berorganisasi sebagai ruang belajar kepemimpinan, membangun jejaring, serta memperkuat kontribusi sosial di tingkat lokal.
Antusiasme mahasiswa terlihat dalam diskusi interaktif yang berlangsung dinamis. Usai sesi pelatihan, seluruh peserta bergotong royong membersihkan kawasan pesisir Rancong. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Lhokseumawe, aksi tersebut berhasil mengumpulkan sekitar 400 kilogram sampah plastik dan non-plastik, yang sekaligus menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan.[]