Lhokseumawe – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKO) Universitas Malikussaleh menggelar kegiatan Meuramin Rakan Keluarga pada Rabu (17/9/2025) di lingkungan Program Studi Ilmu Komunikasi. Acara ini dihadiri Ketua Prodi, para dosen, mahasiswa senior, serta mahasiswa baru Ilmu Komunikasi.
Kata Meuramin dalam bahasa Aceh berarti berkumpul dan makan bersama. Filosofi inilah yang diangkat HIMAKO sebagai simbol kebersamaan dalam menyambut mahasiswa baru. Tahun ini, kegiatan berlangsung dengan mengusung tema “Membangun kebersamaan di tengah keberagaman melalui komunikasi nyata dan suara yang berintegritas.”
Rangkaian acara dimulai dari penjemputan mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang kemudian diarak menuju Prodi Ilmu Komunikasi. Suasana penuh semangat terlihat sejak awal, ditandai dengan sambutan dari Ketua Panitia, Ketua Umum HIMAKO Kabinet Bimantara, hingga sosialisasi kurikulum oleh Ketua Prodi, Harinawati, S.Sos., M.A.
Dalam sambutannya, Harinawati menegaskan pentingnya komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing akademik (PA).
“Dalam kurikulum baru ini nantinya pasti akan ada problem yang dialami mahasiswa saat perkuliahan atau dalam KRS portal. Diharapkan mahasiswa jangan khawatir dan segera menemui dosen PA untuk berkonsultasi,” jelasnya.
Ketua Panitia, Thoriq Aziz, juga menyampaikan pesan agar mahasiswa baru tak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu membangun solidaritas.
“Saya harap teman-teman tidak hanya mendapat pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi saja, tetapi juga punya rasa kebersamaan dan merangkul sesama,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum HIMAKO, Amrun Dzauqi, memberikan ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru yang diberi sebutan Bimantara Muda 2025.
“Selamat datang dan selamat berkumpul. Semoga kegiatan ini menjadi sumber penyemangat kawan-kawan ke depannya,” ungkapnya.
Pesan motivasi juga datang dari Aida Rahmi, demisioner HIMAKO periode 2024–2025. Ia mengingatkan mahasiswa baru untuk fokus pada tujuan utama.
“Perkuliahan ini adalah langkah pertama menuju gerbang yang lebih besar. Diharapkan teman-teman mahasiswa baru tidak terlena dengan hal-hal yang tidak penting dan dapat fokus dalam menjalani pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, Muchlis, M.Sos., salah satu dosen Ilmu Komunikasi, menekankan pentingnya memahami kearifan lokal dalam berinteraksi. “Penting bagi kita untuk tahu dan paham budaya serta situasi budaya setempat, supaya bisa bersikap dan menempatkan diri dengan tepat,” pesannya.[]
