Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dosen Unimal Jadi Pembicara Pembinaan Penyuluh Agama Islam di Banda Aceh

Selasa, 17 Juni 2025 | Juni 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-17T09:44:40Z
Teuku Kemal Fasya M.Hum, dosen Prodi Antropologi Unimal


BANDA ACEH – Teuku Kemal Fasya M.Hum, dosen Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh, tampil sebagai pembicara dalam kegiatan Evaluasi Kinerja dan Serap Aspirasi Penyuluh Agama Islam se-Provinsi Aceh. 


Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjen Bimas Islam Kemenag RI) dan berlangsung di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh, Senin (16/6/2025).


Kegiatan ini diikuti oleh 100 penyuluh agama Islam dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Mereka mendapat pembekalan dari dua narasumber, yakni Teuku Kemal Fasya dari Universitas Malikussaleh dan Prof. Dr. Kusmawati Hatta dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.


Dalam sambutannya, Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam Kemenag RI, Dr. H. Jamaluddin M. Marki, Lc., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh yang telah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan.


“Kami berharap para penyuluh mampu menguasai media sosial sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan positif keagamaan, sehingga dapat menjadi mediator yang menyejukkan di ruang digital,” ujarnya.


Sebagai narasumber pertama, Teuku Kemal Fasya mengangkat isu kebebasan pers global yang diperingati dalam World Press Freedom Day pada 3 Mei lalu. Ia menekankan pentingnya peran media sosial dan jurnalisme warga dalam menyuarakan kepentingan publik, termasuk di bidang keagamaan.


“Salah satu tantangan bagi para penyuluh dan pendakwah adalah bagaimana menjadikan media sosial sebagai saluran efektif untuk menyampaikan pesan dakwah,” jelasnya.


Ia menambahkan bahwa penyuluh harus memiliki tiga karakter dalam bermedia sosial: mengetahui (knowing), tanggap (responsive), dan tangguh (resilient), terutama dalam merespons wacana keislaman yang berkaitan dengan fikih dan tafsir yang moderat dan toleran.


Sementara itu, Prof. Dr. Kusmawati Hatta yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Dakwah UIN Ar-Raniry, menyoroti pentingnya penyusunan konten dakwah yang kreatif dan menarik di media sosial. Menurutnya, penyuluh harus mampu memberi contoh langsung agar media sosial dapat menjadi sarana dakwah yang menampilkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.


“Penyuluh perlu berani dan kreatif dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan, sehingga dakwah di media sosial tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif,” ujarnya.


Kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Nasrullah dari Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI dan berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta. [*]

×
Berita Terbaru Update