
Polairud Polres Lhokseumawe melakukan evakuasi warga di pintu masuk PT PIM, Jumat (28/11/2025)
Jakarta — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan para relawan terus mempercepat penanganan darurat bencana di sejumlah wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. Operasi tanggap darurat dipimpin langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dengan fokus pada pencarian dan pertolongan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pembukaan akses wilayah terisolir, serta distribusi logistik melalui jalur darat dan udara.
Sumatra Utara: 166 Meninggal Dunia, 143 Hilang
Pada hari ketiga setelah penetapan status tanggap darurat di Sumatra Utara, jumlah korban meninggal dunia mencapai 166 jiwa, sementara 143 orang masih dinyatakan hilang. Dampak paling besar terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga.
“Dalam satu hari ini korban meninggal bertambah 60 jiwa berkat operasi pencarian oleh tim gabungan yang dipimpin Basarnas. Sementara 103 orang masih hilang,” ujar Suharyanto, Minggu (29/11/2025).
Ribuan warga kini mengungsi di Tapanuli Selatan, Sibolga, Mandailing Natal, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan. Kerusakan berat terjadi pada infrastruktur, termasuk terputusnya jalur nasional Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung, serta beberapa jembatan seperti Jembatan Pandan dan jembatan pada ruas Sibolga–Manduamas.
Wilayah Mandailing Natal mencatat sedikitnya tujuh kawasan terisolir. Beberapa desa hanya bisa dijangkau menggunakan alat berat atau pesawat kecil.
Untuk mempercepat penyaluran bantuan, BNPB mengerahkan lima helikopter yang ditempatkan di Bandara Silangit. Helikopter BNPB, TNI AD Bell 412EPI, MI-17V5, dan helikopter bantuan swasta aktif melakukan pengiriman logistik, termasuk menggunakan pesawat Cessna Caravan.
Tahap pertama pemenuhan logistik untuk Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan telah terpenuhi 100 persen. Namun, distribusi ke Mandailing Natal masih terkendala akses darat yang belum terbuka.
Aceh: 47 Meninggal Dunia, 51 Hilang
Di Provinsi Aceh, pada hari kedua penanganan darurat tercatat 47 korban meninggal dunia, 51 orang hilang, dan 8 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga, dengan konsentrasi tertinggi di Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Singkil.
Banyaknya jembatan dan jalan utama yang rusak menyebabkan sejumlah wilayah masih terisolir, termasuk jalur Banda Aceh–Lhokseumawe serta perbatasan Aceh–Sumut di Aceh Tamiang. Wilayah Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah masih belum dapat diakses melalui darat.
Untuk menjaga komunikasi di wilayah terisolir, BNPB telah mengaktifkan jaringan satelit Starlink di beberapa titik. Dua helikopter BNPB dari Bandara Sultan Iskandar Muda dikerahkan untuk pengiriman bantuan ke daerah yang tidak terjangkau jalur darat. Bantuan Presiden berupa alat komunikasi, tenda, genset, perahu karet, dan makanan siap saji telah tiba dan didistribusikan ke 17 kabupaten/kota terdampak.
Sumatra Barat: 90 Meninggal Dunia, 85 Hilang
Di Sumatra Barat, dua hari setelah ditetapkan status tanggap darurat, terdata 90 korban meninggal dunia, 85 orang hilang, dan 10 orang luka-luka. Kabupaten Agam mencatat jumlah korban tertinggi.
Sebanyak 11.820 kepala keluarga atau sekitar 77.918 jiwa mengungsi, terutama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Sejumlah jalur provinsi dan nasional terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan, menyulitkan distribusi logistik.
BNPB menempatkan 24 personel untuk mempercepat penanganan di Sumbar. Bantuan darurat dari Presiden berupa alat komunikasi, genset, tenda, LCR, dan ribuan paket makanan siap saji telah tiba di Bandara Minangkabau. Pesawat Caravan dan helikopter Bell 505 dikerahkan menuju titik-titik yang belum dapat diakses melalui jalur darat.
Koordinasi Nasional Terus Diperkuat
BNPB menegaskan bahwa percepatan pembukaan akses, pendataan lanjutan korban dan kerusakan, serta pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana menjadi prioritas utama operasi tanggap darurat di tiga provinsi tersebut. Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, K/L, TNI, Polri, dan relawan terus dilakukan untuk memastikan seluruh wilayah terdampak dapat dijangkau secepat mungkin.
Tag Terpopuler
› Aceh
› Bencana Banjir
› Nusantara
Data Terbaru Korban Tewas Banjir & Longsor, Aceh 47 Meninggal Dunia, 51 Hilang
Data Terbaru Korban Tewas Banjir & Longsor, Aceh 47 Meninggal Dunia, 51 Hilang
Redaksi
November 30, 2025
Last Updated
2025-11-30T08:51:52Z