-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Harga Emas Runtuh Usai Reli, IHSG dan BI Rate Jadi Sorotan Pasar

Oktober 28, 2025 Last Updated 2025-10-28T16:30:57Z


Jakarta -
Bank Indonesia (BI) kembali menahan BI Rate di level 4,75 persen pada Rabu, 22 Oktober 2025. Keputusan itu berada di luar ekspektasi sebagian pelaku pasar. 
 
Suku bunga pinjaman (lending facility) dan simpanan (deposit facility) juga tetap di 5,5 persen dan 3,75 persen.
 
Sejak September 2024, BI telah memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin.

Merangkum Bibit Weekly, Selasa, 28 Oktober 2025, langkah ini diambil demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sekaligus memperkuat transmisi kebijakan moneter yang telah berjalan.
 
BI juga masih melihat ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, namun prioritas saat ini adalah menjaga stabilitas rupiah.

Menurut konsensus Bloomberg, sekitar 50 persen analis memperkirakan BI akan kembali memangkas suku bunga hingga 50 basis poin sebelum akhir 2025, sementara sisanya memproyeksikan penurunan 25 basis poin.
 
Dari sisi global, inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan tipis pada September 2025, yakni 0,3 persen month-on-month (MoM) dan 3 persen year-on-year (YoY).
 
Meski sedikit meningkat dibandingkan Agustus (2,9 persen), angka ini masih di bawah ekspektasi konsensus sebesar 3,1 persen.
 
Data ini memperkuat harapan pasar bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
 
Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga AS sebesar 50 basis poin atau lebih hingga akhir tahun mencapai 96 persen, naik dari 94 persen sepekan sebelumnya.
Harga emas terjungkal 

Setelah reli panjang selama sembilan minggu berturut-turut, harga emas dunia akhirnya terkoreksi tajam. Pada Jumat, 24 Oktober 2025, harga emas ditutup di USD4.113 per troy ounce, turun 3,26 persen secara mingguan (WoW).
 
Sebelumnya, harga emas sempat anjlok hingga 6,3 persen intraday ke level USD4.082 per troy ounce pada Selasa, 21 Oktober 2025, penurunan harian terbesar sejak Juni 2013.
 
Menurut laporan Bloomberg, aksi profit taking menjadi pemicu utama koreksi tajam ini, setelah investor menilai harga emas sudah overvalued akibat reli panjang.

IHSG terkoreksi usai cetak rekor

Di pasar domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencetak rekor tertinggi baru di 8.274 pada Kamis, 23 Oktober 2025, sebelum akhirnya terkoreksi tajam hingga -1,9 persen ke 8.117 pada Senin, 27 Oktober 2025.
 
Koreksi ini terjadi seiring kabar bahwa MSCI tengah mempertimbangkan evaluasi perhitungan free float saham, yang berpotensi memengaruhi bobot beberapa emiten besar. 
 
Meski demikian, keputusan final belum diambil karena MSCI masih menjaring masukan dari pelaku pasar.
 
Sementara itu, beberapa emiten besar sudah merilis laporan keuangan sembilan bulan pertama. Saham perbankan seperti BBCA, BBNI, dan BMRI membukukan kinerja sesuai ekspektasi, sementara UNVR justru melebihi proyeksi pasar.[Medcom]

×
Berita Terbaru Update