-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

8 Jenis Kopi Paling Sehat hingga Paling Buruk Menurut Ahli Gizi

Oktober 24, 2025 Last Updated 2025-10-24T08:50:12Z


Kopi bukan sekadar minuman, tetapi bagian dari gaya hidup modern yang penuh energi dan cita rasa.

Kopi kini tak hanya menjadi teman di pagi hari, tetapi juga simbol semangat dan produktivitas. Dari espresso yang pekat hingga cold brew yang menyegarkan, setiap jenis kopi memiliki karakter, kadar kafein, serta kandungan nutrisi yang berbeda.

Namun, di balik kenikmatannya, tak semua kopi memiliki dampak yang sama bagi kesehatan. Seorang ahli gizi dan diet profesional, Julie Stefanski, membagikan pandangannya mengenai jenis-jenis kopi populer dari yang paling sehat hingga yang sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati.

Berikut urutannya:

1. Kopi Black Drip (Kopi Hitam Saring)

Kopi ini diseduh dengan cara menuangkan air panas perlahan ke atas bubuk kopi melalui filter. Metode penyaringan tersebut membantu mengekstrak rasa kopi sekaligus menyaring senyawa tertentu.

Menurut penelitian, kopi hitam saring lebih sehat dibandingkan jenis kopi tanpa penyaringan karena proses tersebut mengurangi kadar diterpena, yaitu senyawa yang dapat memengaruhi kadar kolesterol.
Kopi ini juga bebas gula dan lemak, sehingga menjadi pilihan utama bagi pencinta kopi yang ingin tetap menjaga kesehatan jantung.

2. Americano

Americano dibuat dengan mencampurkan espresso dan air panas, menghasilkan rasa yang lebih ringan namun tetap kaya aroma.

Stefanski menjelaskan bahwa Americano mengandung polifenol—antioksidan yang baik untuk kesehatan—dalam kadar yang tinggi.

“Memesan Americano dapat memberikan manfaat hidrasi tambahan dengan profil nutrisi yang sama seperti espresso,” ungkapnya.

3. Espresso

Espresso dikenal sebagai kopi paling kuat dan berkarakter.
Meski diseduh dalam volume kecil (sekitar 30–45 ml), kandungan kafeinnya cukup tinggi.

Stefanski mengingatkan agar peminum espresso tetap memperhatikan batas konsumsi kafein, terutama bagi yang sensitif.
“Asupan kafein berlebih bisa memicu jantung berdebar, kecemasan, dan gangguan tidur,” ujarnya.

4. Kopi dengan Susu Nabati

Menambahkan susu almond, oat, atau kedelai ke dalam kopi dapat memperkaya kandungan nutrisi tanpa menambah terlalu banyak kalori.

Stefanski menyarankan untuk memilih susu nabati yang diperkaya kalsium dan vitamin D, agar kopi bukan hanya nikmat tetapi juga bergizi.
Namun, pastikan susu tersebut tidak mengandung gula tambahan agar tetap sehat.

5. Cold Brew

Kopi cold brew dibuat dengan menyeduh bubuk kopi kasar menggunakan air dingin atau suhu ruang selama beberapa jam.

Kopi jenis ini dipercaya lebih rendah tingkat keasamannya dibandingkan kopi panas, sehingga lebih ramah untuk penderita maag atau refluks asam.
Secara nutrisi, cold brew dan kopi panas tanpa tambahan gula memiliki manfaat yang hampir sama.

6. Nitro Cold Brew

Nitro cold brew adalah versi modern dari cold brew yang disuntikkan gas nitrogen bertekanan, menciptakan tekstur lembut dan berbusa alami.

Namun, Stefanski mengingatkan bahwa beberapa varian kemasan nitro cold brew sering ditambah pemanis dan zat aditif.
Untuk tetap sehat, pilihlah versi tanpa gula tambahan.

7. Kopi Jamur

Kopi jamur merupakan campuran antara kopi bubuk dan jamur kering seperti reishi atau chaga.

Kandungan jamurnya memberikan tambahan nutrisi seperti vitamin D, protein, dan mineral penting.
Meski lebih rendah kafein, kopi jamur masih memberikan efek menyegarkan tanpa membuat jantung berdebar.

8. Kopi Instan

Kopi instan memang praktis, tetapi bukan pilihan terbaik untuk kesehatan.
Produk kopi instan sering kali mengandung gula, krimer, dan bahan tambahan yang menambah kalori dan lemak.

Namun, bukan berarti tak ada manfaatnya. Stefanski menyebut bahwa kopi instan tetap mengandung antioksidan alami, meski dalam jumlah lebih kecil.

Menikmati kopi bisa tetap sehat selama memperhatikan cara penyajian dan bahan tambahannya.
Kopi hitam tanpa gula dan kopi saring menjadi pilihan terbaik, sementara kopi dengan tambahan gula, sirup, atau krimer sebaiknya dikonsumsi sesekali.

Seperti kata Julie Stefanski,

“Kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat — selama Anda bijak dalam memilih jenis dan jumlah yang diminum.”

 Sumber: CNBC 

×
Berita Terbaru Update