Lhokseumawe — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PT PLN Nusantara Power Arun Ekspansi menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan menggandeng Bank Sampah Universitas Malikussaleh (BSU). Kolaborasi ini diwujudkan dalam serangkaian kegiatan edukatif dan aksi nyata yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, di Lapangan PLTMG Arun Ekspansi, Lhokseumawe.
Dengan mengusung tema global “Hentikan Polusi Plastik,” kegiatan ini dihadiri oleh jajaran manajemen, asisten manajer, hingga seluruh karyawan PLTMG Arun. Acara berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan diisi dengan edukasi lingkungan, penanaman pohon, serta kampanye pengurangan penggunaan plastik.
Manajer UP Arun, Prihanto Budi Wardoyo, secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa upaya menjaga lingkungan merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tak terpisahkan dari operasional PLN.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya beroperasi secara efisien, tetapi juga bertanggung jawab penuh dalam menjaga kelestarian alam di sekitar kami,” ujar Prihanto.
Senada dengan itu, Team Leader Lingkungan UP Arun, Eka Dharma Putra Fao, mengingatkan bahwa tindakan hari ini menentukan masa depan bumi.
“Lingkungan yang lestari adalah warisan terbaik yang bisa kita berikan. Setiap langkah kecil hari ini akan berdampak besar di masa depan,” ucapnya.
Salah satu sesi penting dalam kegiatan ini adalah pemaparan dari Saifullah, perwakilan Bank Sampah Universitas Malikussaleh. Ia mengajak peserta untuk merenungi kembali sejarah plastik yang awalnya diciptakan untuk menyelamatkan alam, namun kini menjadi ancaman utama bagi ekosistem.
“Plastik awalnya diciptakan sebagai solusi, tapi kini menjadi bagian dari masalah. Kita harus mengubah cara pandang dan kebiasaan dalam mengelola sampah plastik,” jelas Saifullah.
Sebagai wujud nyata dari komitmen bersama, kegiatan ini turut diisi dengan aksi penanaman 150 bibit pohon secara simbolis di sekitar area PLTMG Arun Ekspansi. Penanaman pohon ini menjadi simbol harapan dan pengingat bahwa plastik—yang dahulu dianggap menyelamatkan pohon—kini justru merusak lingkungan jika tak dikelola dengan bijak.
Saifullah juga menyerukan pentingnya penerapan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) sebagai langkah konkret dalam kehidupan sehari-hari untuk menekan dampak buruk polusi plastik.
“Kami siap menjadi mitra dalam pengelolaan sampah plastik. Masa depan bumi ada di tangan kita semua,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal dari gerakan berkelanjutan yang tidak hanya menyadarkan, tetapi juga menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam memerangi polusi plastik yang kian mengancam.[]
