Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

25 Tahun Permusuhan Lenyap dalam Pelukan: Kisah Prabowo dan Mualem

Senin, 07 April 2025 | April 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-07T09:36:52Z

Foto: Prabowo Subianto (YouTube Setpres)


Jakarta
Presiden Prabowo Subianto menyapa Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem dalam acara Panen Raya yang digelar di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo sempat berkelakar soal penampilan Mualem yang menurutnya kini berjenggot lebih lebat.

 

"Terima kasih Gubernur, terima kasih Mualem, jenggot Anda tambah lebat saya lihat itu, ya kan," ujar Prabowo sambil tertawa, seperti disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

 

Dalam acara yang diikuti oleh para petani dari 14 provinsi serta para gubernur secara daring tersebut, Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf karena belum sempat berkunjung ke Aceh. Ia mengakui bahwa mengelola negara sebesar Indonesia bukanlah hal mudah.

 

"Nanti saya masih hutang, saya harus ke Aceh, saya harus ke semua provinsi. Ini hutang saya," ucapnya.


"Saya minta maaf saya belum sampai, karena ternyata ngurus republik ini, republik yang besar, republik keempat terbesar di dunia, ternyata rumit," sambung Prabowo.

 

Dalam kesempatan berbeda, Prabowo pernah menceritakan awal mula pertemuannya dengan Mualem. Saat itu, ia mengaku sempat enggan bertemu karena latar belakang Mualem sebagai tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sedangkan dirinya merupakan mantan Panglima di TNI.

 

"Saudara-saudara, saya dulu TNI, TNI pernah perang dengan GAM. Tapi suatu saat ada yang datang kepada saya, 'Pak Prabowo, ini ada tokoh GAM yang mau ketemu Pak Prabowo'. 'Siapa?' 'Panglima GAM, Muzakir Manaf, Mualem'," cerita Prabowo dalam sebuah acara di Balai Kartini, Jakarta, pada 11 April 2019.

 

Awalnya, Prabowo menolak bertemu. Namun setelah permintaan bertemu terus datang, ia akhirnya bersedia.

 

"Dua bulan datang lagi, tiga-empat bulan, lama-lama ya sudahlah. Saya ketemu. Saya nggak ngerti harus bicara apa. Dia panglima musuh, saya jenderal TNI," kenangnya.

 

Namun momen pertemuan itu justru menjadi awal dari hubungan yang lebih baik. Tanpa sepatah kata pun, keduanya saling merangkul—tanda berakhirnya konflik panjang yang dulu memisahkan mereka.

 

"Dia lihat saya. Saya berdiri. Dia maju, saya maju. Tidak ada satu kata pun yang diucapkan, tapi dia rangkul saya dan saya rangkul dia. Permusuhan 25 tahun hilang," ujar Prabowo.

 

Sumber: detikcom

×
Berita Terbaru Update